BAPTISAN DENGAN AIR, BAPTISAN
DENGAN API, DAN
PERJAMUAN TUHAN



 

Pada waktu Yahya Pembaptis menghotbahkan, bahwa Kerajaan Allah itu sudah dekat, ia juga mengajarkan perlunya pertobatan dan baptisan. Baptisan yang diselenggarakan oleh Yahya itu sendiri merupakan suatu objek pelajaran, bahwa orang banyak itu adalah penuh dosa dan belum siap bagi Kerajaan itu. OIeh sebab itu kita dapat kumpulkan , bahwa baptisan yang diberikannya itu adalah untuk memantapkan orang banyak pada waktu itu untuk menyambut Tuhan dan supaya diterima ke dalam Kerajaan Allah. Karena Yahya sedang mempersiapkan jalan Tuhan, maka semua umat kesucian harus sudah dibaptis dan siap menyambut Tuhan pada waktu Ia datang. Tetapi kenyataannya adalah, bahwa pada waktu Yesus datang Ia bukan saja juga dibaptis, melainkan Ia bahkan membaptis lebih banyak orang daripada yang dilakukan Yahya. Dan setelah masanya bagi Dia untuk naik ke Sorga Ia kemudian menugaskan para rasul-Nya untuk juga membaptis sesuai yang telah diperintahkan-Nya. Bahkan penugasan ini diperluas sampai kepada akhir masa kasihan.

Jika baptisan adalah suatu objek pelajaran penting yang menunjuk ke depan kepada benar-benar tersucinya seseorang Ialu siap menyambut Tuhan, maka peristiwa itu sendiri masih ada di depan, sebab upacara baptisan masih akan terus diselenggarakan. Oleh karena itu kita memahami, bahwa upacara baptisan yang dilembagakan oleh Yahya itu bukan saja bagi orang-orang yang hidup pada waktu itu, melainkan itu juga berlaku bagi orang-orang yang hidup sesudah dia. Oleh karena orang-orang yang dibaptis oleh Yahya, dan juga banyak yang telah dibaptis kemudian ternyata kini sudah mati, maka mereka tidak akan menyambut Tuhan terkecuali mereka dibangkitkan, kenyataan mana membuat kita mengerti bahwa mereka itu dibaptis bagi kebangkitan dari mati. Dengan perkataan lain, sekiranya mereka tidak mengikuti kewajiban baptisannya mereka tidak akan bangkit pada kebangkitan yang pertama, juga tidak akan memasuki Kerajaan Allah. Namun hendaklah diingat oleh kita semua, bahwa Pengadilan atau Pehukuman berlangsung mendahului kebangkitan orang mati. Pada waktu itu mendahului kebangkitan orang mati perkara-perkara mereka akan diperiksa di dalam Pengadilan dan keputusan diambil yang menentukan apakah mereka pantas untuk dipanggil keluar pada kebangkitan orang-orang benar. Sesudah kebangkitan mereka, mereka akan bertemu dengan Tuhan dan akan memperoleh sambutan untuk memasuki Kerajaan-Nya. Jadi baptisan mereka itu adalah bagi kebangkitan orang-orang mati yang benar.

Sementara Yahya menghotbahkan baptisan dengan air, maka katanya di dalam:

Matius 3 : 11, 12:
"Aku sesungguhnya membaptiskan kamu dengan air bagi pertobatan; tetapi Dia yang datang kemudian sesudah aku adalah lebih perkasa daripadaku, sepatu-Nya aku tak berlayak membukanya; Ia akan membaptiskan kamu dengan Rohulkudus, dan dengan api: yaitu Dia yang memegang sapu di tangan-Nya, maka Dia akan membersihkan segenap lantai-Nya, dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung; tetapi Ia akan membakar sekamnya dengan api yang tak terpadamkan."

Yesus, yang datang menyusul sesudah Yahya, akan membaptiskan dengan Rohulkudus dan dengan api. Tetapi kenyataannya adalah bahwa sewaktu Ia datang dahulu Ia juga telah membaptis dengan air sama seperti yang dilakukan oleh Yahya. Oleh sebab itu, kita harus menyimpulkan, bahwa baptisan yang dibicarakan Yahya itu masih ada di depan. Jika demikian halnya, maka kapankah ia itu akan jadi? ltulah masalahnya di hadapan kita sekarang. Untuk jawabannya, marilah kita membaca kembali,

Matius 3 : 12:
"Yaitu Dia yang memegang sapu di tangan-Nya, maka Dia akan membersihkan segenap lantai-Nya, dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung; tetapi Ia akan membakar sekamnya dengan api yang tak terpadamkan."

Saat di mana Ia akan membaptis umat-Nya dengan Rohulkudus dan dengan api ialah apabila Ia datang menyingkirkan lalang-lalang dan membakar sekaliannya itu dengan api. Dan pekabaran kita mengajarkan, bahwa saat itu di mana pembersihan ini akan berlangsung adalah sudah dekat sekali (Testimonies, Vol. 5, p. 80). Memang, Tuhan akan datang untuk membersihkan lantai-Nya, membinasakan sekam-sekam dan mengumpulkan gandum ke dalam Kerajaan-Nya. Karena hanya pengumuman mengenai peristiwa yang maha penting ini yang telah diberikan, dan karena ia itu belum jadi, maka kita masih tetap menyaksikan sekam-sekam dan gandum bercampur bersama-sama. Di bawah terang dari kenyataan ini kita harus berdiri pada tempat yang sama di mana Yahya dan murid-murid pernah berdiri pada zamannya.

Yahya Pembaptis menemukan penugasannya di dalam Yesaya 40 : 1 - 5, yang akan kita bacakan sekarang.

Yesaya 40 : 1:
"Hiburkanlah olehmu, hiburkanlah olehmu akan umat-Ku, demikianlah firman Allah."

Inilah injil dari Yahya Pembaptis. Ia diutus untuk melaksanakan ini.

Yesaya 40 : 2:
"Berbicaralah kamu dengan menyenangkan kepada Yerusalem, dan berserulah kepadanya, bahwa peperangannya sudah selesai, bahwa kejahatannya sudah diampuni: karena ia sudah menerima dari tangan Tuhan dua kali Iipat untuk semua dosanya."

Apabila kita menganalisa pernyataan ini kita menemukan, bahwa kondisi keadaan ini tidak benar ada di zaman Yahya, karena perjuangan Yerusalem belum selesai dan dosa-dosanya belum diampuni pada waktu itu. Juga ujian-ujiannya belum berlalu. Tetapi ia akan dihiburkan oleh kata-kata ini. Sekiranya hotbah Yahya itu merupakan contoh dari sesuatu perkara, maka ia itu tak dapat tiada harus merupakan sebuah contoh dari pekabaran, bahwa Allah menghendaki umat-Nya menghotbahkan di waktu ini sebelum Tuhan datang untuk membaptis dan membersihkan umatNya dengan api. Jika ini benar, maka pasal ini tentu sekali mengatakan, bahwa kita sekarang berada dalam masa apabila perjuangan Yerusalem akan diselesaikan dan dosa-dosanya akan diampuni, karena alasan bahwa ia telah menerima dari tangan Tuhan dua kali lipat bagi semua dosanya. Dan kita mengerti dengan jelas, bahwa Yerusalem tidak mungkin berarti sesuatu yang lain, selain daripada sidang Allah, umat-Nya.

Hukuman bentuk apakah yang telah diterima oleh sidang? --- Tuhan telah menyingkirkan kerajaannya dan kemudian mengirimnya ke dalam padang belantara di mana ia dipelihara di sana 1260 hari (Wahyu 12). Sekalipun sebagian orang mungkin memahami, bahwa sidang akan berada di padang belantara hanya selama 1260 hari nubuatan itu, namun hendaklah dilihat bahwa Wahyu tidak mengatakan sedemikian itu. Wahyu hanya mengatakan, bahwa perempuan itu akan dipelihara di padang belantara 1260 hari; ia itu tidak mengatakan berapa lama perempuan itu akan berada di sana. Peperangannya akan terjadi di padang belantara. Oleh kuasa nubuatan-nubuatan Alkitab lain dalam kaitannya dengan Wahyu 12, kita telah pelajari bahwa apabila peperangannya selesai ia akan berjalan keluar dari padang belantara itu lalu kembali ke kebun anggur (Kerajaan) yang akan dikembalikan Allah kepadanya. Kita percaya kita sekarang sedang rnendekati peristiwa itu apabila umat Allah harus kembali lalu rnendirikan kernbali kebun anggur itu --- Kerajaan Allah --- yang akan membentuk ''batu'' dari Daniel 2 : 44, 45.

Pada waktu Yahya Pembaptis datang ia menemukan umat itu terkurung dalam dosa, dan karena itulah sama sekali tidak siap bagi Kerajaan Kristus. Maka jika sekiranya ia dan pekerjaannya itu merupakan suatu contoh dari pekabaran dan pekerjaan di waktu ini, maka ia itu pun tak dapat tiada harus menemukan umat dalam kondisi yang sama --- tidur dalam dosa dan dengan demikian tidak siap bagi Kerajaan Kristus. Karena sebab kondisi kerohanian mereka yang rendah di zaman Yahya, maka ia membaptiskan mereka di dalam air. Jika kita berada dalam kondisi yang sama itu pada waktu ini, maka pekabaran zaman ini harus juga membaptis kita. Tetapi pekabaran itu tidak mengajarkan baptisan kembali (rebaptism), karena Alkitab hanya mengajarkan satu kali baptisan. Tetapi pekabaran itu menegaskan, bahwa ia itu menemukan umat Allah dalam suatu kesesatan yang menyedihkan (Testimonies, vol. 3, p. 253).

Yahya Pembaptis datang dan mernbaptis dengan air. Kemudian Yesus datang dan Ia juga membaptis dengan air. Bukan sebelum akhir pelayanan-Nya Kristus menyelenggarakan Perjamuan Tuhan di antara murid-murid-Nya. Sebelum mereka mengambil bagian pada makan roti Ia telah mencuci kaki-kaki mereka di mana Ia mengatakan, bahwa mereka harus membiarkan Dia melakukannya bagi mereka jika mereka mau memperoleh bagian di dalam Kerajaan. Pada malam dari kesempatan ini, Yesus telah memberitahukan kepada murid-murid itu bahwa mereka semuanya sudah bersih, terkecuali seorang. Mereka sudah bersih sebersih-bersih mereka pada waktu itu. Yang tidak bersih itu ialah Yudas yang telah hadir di antara mereka dan yang juga mengambil bagian pada upacara itu; tetapi ia mengambil bagiannya bagi celakanya sendiri. Karena ia mengijinkan Iblis tinggal di dalam dirinya, maka ia telah terlibat berkhianat melawan Kristus lalu kemudian menggantung dirinya sendiri. Sungguh pun demikian, ini benar-benar merupakan berkat besar bagi para rasul itu, karena sebagai akibat dari tindakannya mereka telah disucikan.

Pada waktu Tuhan melembagakan upacara ini Ia telah menugaskan umat-Nya untuk memperingatinya sesuai dengan teladan-Nya, tetapi diberikan juga sebuah peringatan, bahwa barangsiapa yang mengambil bagian roti dan air anggur yang melambangkan diri-Nya itu dengan tidak sepatutnya, maka mereka melakukan sedemikian itu bagi celaka dirinya sendiri. Sesuai dengan penugasan itu para rasul telah menyelenggarakan upacara ini bersama-sama dengan semua orang yang percaya. Pada sesuatu waktu sesudah upacara perendahan diri diadakan, terjadilah Pantekosta. Tetapi mereka tidak dibaptis dengan api.

Karena bentuk baptisan yang seharusnya ialah dengan diselamkan, maka orang-orang yang akan dibaptiskan dengan Rohulkudus tak dapat tiada harus ditutupi, terselubung dengan Rohulkudus. Sama halnya, bagi seseorang untuk dibaptis dengan api ia harus berjalan melalui api.

Yahya Pembaptis menghotbabkan pertobatan dan baptisan untuk menunjukkan bahwa mereka berada dalam dosa dan perlu bertobat dan berbalik. Kita tidak menyelenggarakan Perjamuan Tuhan itu di antara kita sekarang karena kita belum siap untuk itu. Kita adalah masih orang-orang berdosa, belum bersih. Tetapi sekaranglah waktunya kita harus bertobat sekiranya kita mau, maka apabila kita menyelenggarakan Perjamuan Tuhan itu di antara kita, ia itu akan menunjukkan sama sesuai dengan pelaksanaan baptisan Yahya. Tetapi sekiranya kita hendak selalu menyelenggarakannya di antara kita, kita harus lebih dulu bertobat, kita harus bersih. Karena kita sebagai orang-orang Advent sudah terbiasa menyelenggarakan perjamuan Tuhan, maka jelas bahwa tidak adanya upacara ini di antara kita selama ini, menunjukkan bahwa ia itu adalab suatu pembatasan sementara yang khusus bagi kita. Agar supaya kita siap bagi upacara ini maka sesuatu harus terjadi.

Yahya mengatakan bahwa Dia (Yesus) yang hendak datang mengikutinya (Yahya) itu akan membaptiskan dengan Rohulkudus dan dengan api. Baptisan itu masih di masa depan. Dan jika ia itu masih di masa depan semenjak dari zaman Yahya, maka ia itu harus diselenggarakan pada sesuatu waktu sebelum kita masuk ke dalam Kerajaan, pada sesuatu waktu apabila Tuhan memegang sapu di dalam tangan-Nya. Jadi kita melihat, bahwa sesudah baptisan Yahya datanglah baptisan oleh Rohulkudus dan oleh api. Oleh sebab itu baptisan Yahya tak dapat tiada harus merupakan lambang terhadap suatu baptisan yang lain yang oIeh Rohulkudus dan api. Untuk menemukan lebih banyak lagi mengenai apa yang dimaksudkan ini, marilah kita lihat kepada,

Maleakhi 3 : 1 - 3:
"Bahwasanya, Aku akan mengirim utusan-Ku, dan ia akan menyediakan jalan di hadapan-Ku: lalu Tuhan yang kamu cari itu akan datang secara tiba-tiba ke kaabah-Nya, yaitu utusan perjanjian yang kamu senangi itu; bahwasanya, ia akan datang, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Tetapi siapakah yang dapat bertahan pada hari kedatangannya? Dan siapakah yang akan berdiri apabila ia muncul? Karena ia adalah bagaikan suatu api pembersih, dan bagaikan sabun pemutih; maka ia akan duduk bagaikan seorang pembersih dan pemurni perak; dan ia akan membersihkan bani Lewi, dan memurnikan mereka itu seperti emas dan perak, supaya mereka dapat mempersembahkan kepada Tuhan suatu persembahan dalam kebenaran."

Yesus menggunakan ayat ini untuk mengidentifikasi Yahya sebagai utusan yang akan mempersiapkan jalan bagi kedatangan-Nya. Dalam mempelajari ayat-ayat ini kita menemukan, bahwa tidak ada perbedaan dalam peristiwa yang disebut di sini dalam Maleakhi dengan peristiwa yang disebut oleh Yahya sendiri, selain daripada apabila lambang lain digunakan dalam Maleakhi.

Kami menelusuri baptisan dengan air itu untuk menunjukkan bahwa kita tadinya adalah orang-orang berdosa dan telah memperoleh keampunan, tetapi baptisan ini adalah suatu baptisan dengan api yang akan menyucikan kita dan membuat kita muncul bagaikan perak dan emas. Memang kita telah dibaptis dengan air, tetapi apabila Tuhan datang ke kaabah-Nya untuk membaptis kita dengan api pembersih, maka siapakah yang akan mampu berdiri? Pengalaman ini harus datang untuk menyingkirkan sekam-sekam dan untuk menyelamatkan gandum dan untuk menyucikan orang-orang yang benar-benar umat Allah.

Sekarang marilah kita melihat kepada,

Yesaya 52 : 1, 2:
"Bangunlah, bangunlah, kenakanIah kuatmu, hai Sion; kenakanlah pakaian-pakaianmu yang indah-indah, hai Yerusalem, kota suci; karena mulai dari sekarang tidak akan lagi masuk ke dalammu orang-orang yang tidak bersunat dan yang najis itu. Kebaskanlah dirimu dari habu; bangunlah dan duduklah, hai Yerusalem; lepaskanlah tali-tali rantai lehermu itu daripadamu, hai puteri Sion yang tertawan."

Ayat-ayat ini menunjukkan, bahwa semenjak dari saat Sidang, Sion, dipanggil untuk bangun dan mengenakan kekuatannya, maka juga diumumkan bahwa orang-orang yang tidak bersunat dan yang najis tidak boleh lagi berjalan melaluinya. Pada waktu itu sidang sedang tidur dan Tuhan sedang memanggilnya untuk bangun; ia masih lemah dan Tuhan menasehatinya supaya ia mengenakan kekuatannya. Ayat kedua menunjukkan, bahwa ia juga berada dalam habu tanah dan terbelenggu dan harus dibebaskan dari rantai perbudakannya.

Yesaya 52 : 7:
"Betapa indahnya di atas gunung-gunung kaki orang yang membawakan kabar-kabar baik, yang memberitakan damai; yang membawa kabar-kabar baik tentang kebaikan, yang memberitakan penyelamatan, yang mengatakan kepada Sion: Allahmu memerintah!"

Inilah waktunya untuk memberitakan dari hal Kerajaan itu atas mana Allah sekarang memerintah. Kabar-kabar baik itu ialah penyelamatan, menunjukkan, bahwa sekaliannya itu sedang diberitakan dalam suatu masa di mana umat masih dapat diselamatkan. Bagi suatu penegasan yang sama di dalam ayat lain, marilah kita membaca,

Nahum 1 : 15:
''Tengoklah di atas gunung-gunung kaki orang yang membawa kabar-kabar baik, yang memberitakan damai! Hai Yehuda, selenggarakanlah pesta-pesta perayaanmu, laksanakanlah janji-janjimu, karena orang jahat tidak akan lagi berjalan melaluimu; ia sudah ditumpas habis."

Dalam penyelidikan kita terhadap nubuatan ini telah kita pelajari, bahwa ini terjadi sewaktu orang Assyria jatuh, tetapi panggilan Tuhan kepada sidang di dalam Yesaya 52 untuk bangun lebih dulu datang. Sesudah ia bangun ia akan rnemandang sesuatu dan ia akan melakukan sesuatu. Apakah yang akan dilakukannya? --- Ia akan menyelenggarakan pesta-pesta perayaannya. Ia akan melaksanakan janji-janjinya. Dari ini akan kita pahami, bahwa pada akhir dari periode Assyria itu dan dalam masa apabila orang jahat tidak ada lagi di dalam sidang, maka umat Allah di dalamnya akan menyelenggarakan pesta-pesta perayaan mereka dan melaksanakan janji-janji mereka. Karena Perjamuan Tuhan merupakan salah satu dari pesta-pesta perayaan itu, maka ia itu akan diperingati berikutnya dalam masa apabila orang-orang jahat tidak lagi berjalan melalui siding. Tidakkah anda melihat, bahwa kita sekarang sudah makin dekat kepada saat itu daripada sewaktu pertama kali kita percaya?

Sekarang marilah kita melihat kepada,

Yesaya 4 : 1:
"Dan pada hari itu tujuh orang perempuan akan berpegang pada seorang laki-laki, sambil mengatakan: Kami akan makan roti kami sendiri, dan memakaikan pakaian kami sendiri; hanya perkenankanlah kami dipanggil dengan nama-Mu, untuk menyingkirkan kecelaan kami."

Untuk mengetahui kapan waktu yang dibicarakan ini kita akan membaca dari pasal sebelumnya,

Yesaya 3 : 25 :
"Orang-orangmu laki-laki akan jatuh dimakan pedang, dan orang-orang perkasamu di dalam perang."

Ayat ini menempatkan waktu itu pada waktu orang-orang laki-laki di Sion akan rebah mati dimakan pedang, dan orang-orang perkasa mati dalam perang. Melalui Nahum kita mengetahui bahwa itu adalah peperangan Assyria yang sedang berlangsung pada hari segala perkara ini jadi. Ayat-ayat sebelumnya dari pasal ini menunjukkan, bahwa Sion akan kehilangan orang-orang laki-Iakinya dan orang-orang perkasanya, sebab umatnya sedang mengikuti kesia-siaan.

Yesaya 3 : 26:
"Dan pintu-pintu gerbangnya akan meratap dan menangis; dan dia (she) yang sunyi akan duduk di tanah."

Karena pintu-pintu gerbang tidak mungkin dapat meratap dan menangis, maka sekaliannya itu tak dapat tiada harus melambangkan orang-orang, yaitu mereka yang mengijinkan orang-orang lain masuk dan keluar. Oleh sebab itu, mereka tak dapat tiada melambangkan para pengawal, yaitu para pendeta. Ayat ini mengatakan mereka akan meratap dan menangis. Di samping keadaan yang menyedihkan ini Sion adalah digambarkan sebagai sedang sunyi. Jika ia pada waktu itu sedang sunyi, maka itu berarti bahwa ia sedang kosong - - - kosong dari orang-orang berdosa dan dosa. Semua ini, anda saksikan, membawa kita kepada masa penyucian yang juga datang dalam masa peperangan. Pada hari itu pintu-pintu gerbang akan meratap dan menangis.

Sekarang kita siap untuk membaca kembali,

Yesaya 4 : 1:
"Dan pada hari itu tujuh orang perempuan akan berpegang pada seorang laki-laki, sambil mengatakan: Kami akan makan roti kami sendiri, dan memakaikan pakaian kami sendiri, hanya perkenankanlah kami dipanggil dengan nama-Mu, untuk menyingkirkan kecelaan kami."

Sekiranya ayat-ayat ini telah membawa kita ke masa penyucian sidang, maka sekarang tak dapat tiada harus ada tujuh orang perempuan yang berpegang pada seorang laki-laki dan mereka tidak membutuhkan apa-apa selain hanya nama-Nya saja. Tujuh orang perempuan itu dalam bidang kerohanian adalah melambangkan tujuh buah sidang --- semua gereja --- sama seperti tujuh kepala pada binatang yang menyerupai harimau kumbang yang melambangkan semua gereja. Dan apakah yang dikatakan di sini tentang keinginan mereka? --- Mereka hanya ingin disebut orang-orang Kristen, tetapi mereka tidak menghendaki roti-Nya (Kebenaran) atau pun pakaian-Nya (kebenaran). Mereka hanya mengingini nama-Nya saja. Jadi pada masa apabila penyucian sidang harus mulai, akan terjadi suatu kemurtadan lengkap di antara semua gereja. Dan itu adalah kondisi yang sebenarnya yang ada sekarang. Lagi pula, kenyataan yang sebenarnya, bahwa kita belum memperingati upacara Perjamuan Tuhan itu tersendiri di antara kita menunjukkan, bahwa ada sebagian dari kita sebagai pribadi-pribadi mungkin masih berada dalam kemurtadan yang dalam yang digambarkan dalam ayat-ayat ini, dan bahkan barangkali masih tidur. Adalah mungkin bahwa sebagian dari kita sebagai pribadi-pribadi mungkin ingin bergabung dengan organisasi Davidian tetapi menolak untuk sepenuhnya meneguk Kebenaran-Nya atau menghayati semua prinsipnya.

Yesaya 4 : 2:
"Pada hari itu Tunas Tuhan akan kelak menjadi indah dan mulia, dan hasil tanah akan menjadi indah dan menarik bagi mereka yang telah Iuput dari Israel."

Kita ketahui Tunas itu merupakan Kristus. Tunas ialah sebagian dari pohon, maka dalam contoh ini pohon melambangkan kerajaan Daud yang akan datang dari batang Isai. Pada hari itu Tunas itu akan menjadi indah dan mulia, dan melalui keindahan dan kemuliaan dari Tunas itu --- Kristus --- seluruh Kerajaan akan juga menjadi indah dan mulia, dan "buah bumi akan menjadi indah dan menarik bagi mereka yang Iuput dari Israel."

Yesaya 4 : 3:
"Maka akan jadi kelak, bahwa orang yang tertinggal di Sion, dan orang yang menetap di Yerusalem akan disebut suci, yaitu setiap orang yang tercatat di antara orang-orang yang hidup di Yerusalem."

Sebagian orang akan diambil dari Sion dan Yerusalem, maka semua yang tinggal adalah suci. Kemudian akan terbukti bahwa mereka yang diambil keluar itu ialah mereka yang tidak bersih dan yang tidak bersunat. Pada waktu ini sidang akan menjadi murni, setiap anggotanya adalah suci. Apakah yang memurnikan mereka? --- Ayat-ayat berikut memberikan jawabannya kepada kita:

Yesaya 4 : 4:
"Apabila kelak Tuhan sudah membasuh kotoran semua puteri Sion, dan sudah membersihkan darah Yerusalem dari tengah-tengahnya oleh roh keadilan, dan oleh roh pembakaran."

Setelah ayat ini digenapi, maka semua orang dapat mengambil bagian pada upacara Perjamuan Tuhan dan tidak akan mendatangkan kutukan atas dirinya; tetapi jika orang-orang itu hendak mengambil bagian pada Perjamuan Tuhan sebelum mereka dibasuh, maka ia itu akan menjadi suatu kutuk baginya.

Yesaya 4 : 5:
"Maka Tuhan akan menciptakan di atas setiap tempat tinggal di Gunung Sion, dan di atas segala perhimpunannya, suatu awan dan asap pada siang hari, dan cahaya dari suatu api yang bernyala-nyala pada malam hari; karena di atas semua kemuliaan akan ada suatu tudungan."

Kesucian orang banyak itulah yang membentuk kemuliaan itu. Lagi pula, akan ada kelak suatu tudungan atau pelindung bagi semua orang Sion, karena Tuhan akan melindungi dan melepaskan mereka.

Yesaya 4 : 6:
"Dan akan ada kelak sebuah tabernakel bagi tempat bernaung daripada terik matahari pada siang hari, dan bagi tempat berlindung dan tempat bersembunyi daripada angin ribut dan hujan."

Nasehat di dalam ayat ini bukan diberikan kepada Israel kuno yang lalu, melainkan adalah diberikan kepada orang-orang masa kini. Kita sekarang harus kembali kepada Allah yang telah didurhakai secara mendalam oleh bani Israel kuno yang lalu.

Yesaya 31 : 7:
"Karena pada hari itu setiap orang akan membuang berhala-berhala peraknya, dan berhala-berhala emasnya, yang telah dibuat oleh tangan-tanganmu sendiri bagimu menjadi suatu dosa."

Sekiranya kita tidak memiliki berhala-berhala apa pun, maka tidak mungkin ayat ini ditulis sedemikian ini. Apakah artinya berhala-berhala itu? --- Sesuatu berhala ialah apa saja yang menghalangi di antara kita dan Allah. Sebagai ilustrasi sederhana, sekiranya anda tahu bahwa yang benar bagimu untuk segera dilakukan sekarang ialah memindahkan buku ini dari tempat ini ke tempat itu, tetapi sekiranya ada sesuatu yang menghalangi dan anda membiarkannya tetap menghalangi, maka anda mungkin terlalu malas untuk menyingkirkan halangan itu sehingga dengan demikian anda menunjukkan bahwa anda lebih mencintai kegampangan (santai) daripada mencintai tugas kewajibanmu, atau sebaliknya anda lebih mencintai halangan itu sendiri daripada ingin memenuhi kewajiban anda. Apa saja yang menghalangi anda daripada melaksanakan sesuatu yang harus dilaksanakan ialah berhalamu.

Dari penyelidikan kita hari ini kita akan mampu mengetahui dan mengerti, bahwa kita sekarang berada dalam zaman apabila umat Allah akan membuang semua berhala-berhala mereka. Persoalan besar yang harus diselesaikan oleh masing-masing kita sekarang ialah ini: Adakah kita secara pribadi sedang ikut di antara orang-orang yang sudah membuang setiap berhalanya? Tidak seorang pun dapat memutuskan hal ini bagimu; anda sendiri harus memutuskannya.

Yesaya 31 : 8:
"Kemudian kelak orang Assyria akan rebah mati dimakan pedang, bukan oleh seseorang gagah perkasa; dan pedang itu bukan dari seseorang biasa yang akan menelannya; melainkan ia akan melarikan diri daripada pedang itu, dan orang-orang mudanya akan dikalahkan."

Apabila kita membuang berhala-berhala kita, maka orang Assyria akan rebah  mati dan rantai ikatan Assyria itu akan hancur.

Yesaya 31 : 9:
"Dan ia akan lari ke kubu pertahanannya karena takut, dan para penghulunya akan takut terhadap tanda alamat itu, demikianlah Firman Tuhan, yang api-Nya berada di Sion, dan dapur api-Nya di Yerusalem."

"Tanda alamat" itu ialah objek ketakutan dari orang Assyria. Sesudah umat pilihan Allah memasuki baptisan dengan api dan keluar dalam keadaan suci dan bersih, maka tanda alamat atau Kerajaan itu akan diperdirikan di Yerusalem bagi suatu tempat berlindung bagi orang-orang lain yang kemudian akan datang memasukinya. Inilah garis rencana Allah.

Pelajaran yang penting bagi kita untuk dipelajari ialah ini:

Kita sedang mendekati persimpangan jalan di mana kita harus memutuskan apakah kita ingin berada di antara banyak orang, yang oleh Daniel dikatakan akan disucikan, dan diputihkan, dan dicobai, dan mengerti; atau di antara orang-orang yang akan makin melakukan kejahatan dan tidak mengerti itu. Jika kita ingin termasuk di antara orang-orang yang bijaksana dan yang disucikan itu, maka lebih baik jangan berlambatan mencari tahu apa saja berhala-berhala kita yang ada, lalu membuangkannya; karena itulah faktor yang akan menentukan ke dalam kelas yang mana kita tergolong. Karena tidak seorang pun orang jahat akan mengerti pada hari Tuhan, maka ia itu menunjukkan, bahwa Kebenaran itu akan makin hari makin mendalam sehingga pada akhirnya orang jahat tidak akan lagi mampu untuk memahaminya. Tetapi masalah yang pertama sekali membuat mereka hilang dan buta ialah apabila mereka menemui berhalanya lalu menolak meninggalkannya. Perkara-perkara yang kita cintai dan hargai melebihi Kerajaan Allah ialah berhala-berhala kita.

"Pilihlah olehmu pada hari ini juga kepada siapa hendak kamu membaktikan diri." Yusak 24 : 15. “Jika Tuhan itu Allah, ikutilah Dia: tetapi jika Baal, maka ikutilah dia." 1 Raja-raja 18 : 21. ”Tidak seorang pun dapat melayani dua majikan: karena mungkin ia akan membenci yang satu, dan mencintai yang lainnya; atau sebaliknya ia akan berpegang pada yang satu, dan meremehkan yang lainnya. Engkau tidak mungkin dapat membaktikan diri kepada Allah dan juga kepada mammon.” Matius 6 : 24.


 

* * * * * * * * * *